
Siang itu, Raka, anak kategori 5 SD, lagi bermain di tepi laut seorang diri. Aliran kecil nyambut kakinya yang nyeker, sedangkan ia padat jadwal ngebentuk jejak kaki di pasir.
” Hari ini terang amat sangat,” gumamnya sembari nendang- nendang air laut.
Tetapi cocok ia nengok ke akhir tepi laut, terdapat suatu yang buat langkahnya menyudahi.
Seseorang laki- laki berumur bersandar seorang diri di dasar tumbuhan kelapa, matanya kosong ngeliatin laut. Bajunya lusuh, rambutnya berhamburan, serta ekspresinya keliatan letih amat sangat.
Penasaran, Raka jalur ke arahnya.” Om, mengapa di mari seorang diri?”
Laki- laki itu terkejut sedikit, tetapi hanya senyum pipih.” Lagi nunggu suatu.”
” Nunggu apa?”
Orang berumur itu diem sesaat.” Jalur kembali.”
Pertemuan yang Tak Disangka
Raka bersandar di sampingnya, nyari- nyari botol minum dari tas kecilnya.” Om udah makan?”
Laki- laki itu nggeleng ayal.
Tanpa banyak mikir, Raka ngasih roti yang mulanya ia beli di gerai.” Nih, untuk om.”
Mata laki- laki berumur itu berbinar sedikit, seolah udah lama amat sangat tak terdapat yang peduliin ia.
” Mengapa om tak kembali aja?” pertanyaan Raka.
Orang berumur itu ketawa kecil, suaranya serak.” Sebab saya tak mengerti jalur kembali.”
Raka ngerutukin alis.” Hah? Kenapa dapat kurang ingat rumah sendiri?”
Sang om diem.” Sebab rumah saya udah tak terdapat.”
Suatu Mukjizat Kecil
Raka tak ngerti seluruhnya, tetapi ia mengerti orang ini memerlukan dorongan.
Ia ngeluarin HP serta main- main buka slot gacor scatter hitam Pragmatic, permainan slot online yang kerap ia liat abang- abangnya mainin di gerai kopi.
Spin pertama… zonk.
Spin kedua… keuntungan pipih.
Spin ketiga…
scatter hitam Timbul! Gratis SPIN Bentuk ON!
Seketika, angin laut berganti jadi lebih kuali, serta aliran kian besar.
Di layar HP Raka, timbul notif abnormal:
” Aman! Kamu Sudah MASUK KE JEJAK DI PASIR. JACKPOT MENUNGGU, Tetapi Terdapat HARGA YANG Wajib DIBAYAR.”
Sang om ngeliat HP Raka serta matanya meluas.” Anak kecil, itu… itu logo yang sering di dengar.”
Raka ngeliat ke layar HP, serta seketika julukan dan tujuan timbul.
” Pak Sabda, tujuan terakhir: Jalan. Merpati Nomor. 12, Jakarta.”
Raka melamun.” Om… ini julukan om?”
Pak Sabda langsung nangis.” Itu rumah gue… rumah yang saya pikir udah lenyap.”
Jejak yang Menuntun Pulang
Tanpa banyak mikir, Raka segera tolong Pak Sabda untuk cari jalur kembali.
Ia telepon abang- abangnya, ngejelasin seluruhnya, serta kesimpulannya terdapat yang mau tolong membawa Pak Sabda ke tujuan yang timbul di layar scatter hitam .
Cocok mereka nyampe di situ, terdapat seseorang perempuan berumur yang langsung nangis sedemikian itu liat Pak Sabda.
” Abang! Abang Sabda! Kalian ke mana aja sepanjang ini?”
Pak Sabda pula nangis.” Aku… saya tak inget. Saya pikir saya udah tak memiliki siapa- siapa lagi.”
Nyatanya, Pak Sabda lenyap bertahun- tahun sebab musibah serta kehabisan ingatannya.
Ia tersesat serta hidup di jalanan, sampe kesimpulannya Raka serta scatter hitam Pragmatic beneran nunjukin jalannya kembali.
Balik ke Bumi Nyata
Sehabis seluruhnya selesai, Raka kembali dengan perasaan yang abnormal. Seneng, tetapi pula tak yakin dengan yang barusan peristiwa.
Ia lihat HP- nya.
scatter hitam Pragmatic ke- uninstall sendiri.
Ia hanya dapat senyum kecil.
” Fix, ini jackpot yang tak dapat ditebus pake duit.”
Serta buat awal kalinya, Raka siuman kalau jejak kecil di pasir dapat jadi dini dari suatu yang besar.